Wednesday 27 April 2016

Anjing Pencari Korban Gempa Ekuador Tewas, akibat Masalah Pernapasan Akut,

Seekor anjing Labrador yang selama ini membantu proses pencarian para korban gempa bumi di Ekuador, Tewas.
Sejak minggu lalu, dia bertugas melakukan pencarian korban menyusul bencana gempa dengan magnitudo 7,8 yang melanda  Ekuador.
Anjing berusia empat tahun itu tewas akibat serangan jantung dan gangguan pernafasan akut. Hal itu berdasarkan data post mortem dari kematian Dayko, Jumat lalu.
Seperti dilansir laman BBC.co.uk, selama ini, anjing bernama Dayko bekerja di unit pemadam kebakaran Ibarra.
Dayko, selama menjalankan tugasnya dalam bencana ini sudah  tujuh nyawa terselamatkan oleh Dayko.

Anjing berusia empat tahun ini sudah bergabung di dalam tim pemadam Ibarra selama 2,5 tahun.
Sebelum tewas, Dayko pernah bekerja di sejumlah lokasi termasuk Ibarra dan Pedernales. Dia adalah anjing terlatih dan memiliki sertifikasi nasional dan internasional. 

Sebuah pernyataan belasungkawa diunggah di laman Facebook tim pemadam kebakaran Ibarra.
"Dengan duka mendalam, kami menginformasikan kepada anda semua bahwa tim pemadam kebakaran Ibarra berduka karena kehilangan Dayko, yang telah mengambil bagian dalam pencarian korban gempa bumi di Pedernales."

"Teman kami ini telah memberikan seluruh hidupnya untuk menjalankan tugas. Terimakasih Dayko untuk kepahlawananmu di Pedernales dan berbagai tempat di mana kamu pernah bekerja. Kamu membawa nama baik bagi unit K9".

Sementara itu, pawang Dayko, Alex Yela berkata, Ketika Dayko tiba untuk pertama kalinya  dia sudah mengagumkan dengan karakternya yang ramah  dan setelah itu perlahan-lahan dia menunjukkan kualitasnya dan kemampuannya."
Hingga hari ini terdata 655 tewas dan 48 lainnya dinyatakan hilang, serta ribuan terluka akibat dilanda gempa.
ada 27 negara yang mengirimkan tim penyelamatnya untuk membantu proses pencarian korban. Ada 113 orang yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
Sementara itu, sejumlah warga asing dari Inggris, Irlandia, Kanada, Kolumbia, Kuba dan Republik Dominika, ada yang menjadi korban dalam musibah ini

Siaga Serangan Teroris di Turki, Amerika Serikat Peringatkan Warganya




Siaga Serangan Teroris di Turki, AS Peringatkan Warganya


WASHINGTON DC – Sepanjang tahun ini, Turki empat kali diguncang serangan teroris, baik di Ibu Kota Ankara maupun di kota terbesar mereka, Istanbul.
Tapi muncul potensi ancaman serangan teroris lainnya di Turki tahun ini, sebagaimana pesan darurat pemerintah AS yang mereka kirimkan untuk para warganya di Turki.
Washington mengirim pesan darurat via surat elektronik  ke Kedutaan Besar AS di Ankara, bahwa sejumlah  wisata yang acap didatangi turis asing, akan kembali jadi sasaran serangan teroris.
“Pemerintah AS terus menerima indikasi yang kredibel bahwa kelompok teroris tengah mencari kesempatan menyerang destinasi wisata populer di seantero Turki,” tulis pernyataan peringatan itu.
“Para turis asing di Turki secara eksplisit sudah ditargetkan oleh organisasi-organisasi teroris,” lanjut peringatan darurat AS tersebut, Rabu (27/4/2016).
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas tentang Reklamasi Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development, di Kantor Presiden, Jakarta. Dalam rapat ini, Jokowi juga turut melibatkan KPK
Namun, kehadiran KPK tidak untuk mengurusi soal kasus hukum dalam suap Raperda Reklamasi Jakarta yang melibatkan anggota DPRD DKI Jakarta.
Dalam rapat ini, hadir pula Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sebelum rapat, ia sempat mengatakan akan menjelaskan detail tentang reklamasi tersebut.
"Aku nanti jelasin soal reklamasi yang kemarin saja," kata Ahok sambil menunjukkan lembaran kertas.

Hadir pula dalam rapat ini, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Pada 18 April lalu rapat koordinasi membahas reklamasi Jakarta antara Menko Maritim Rizal Ramli, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Ahok, dan Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan memutuskan, menghentikan untuk sementara waktu proyek reklamasi Teluk Jakarta.
dan Ahok menyetujui keputusan tersebut. Meski dihentikan sementara
Namun hingga kini, pengerjaan mega proyek reklamasi teluk Jakarta itu masih dilakukan oleh para pengembang karena belum ada surat resmi penghentian yang dikeluarkan pemerintah pusat.‎